ga makan kalau ga ada es krim

Usaha es krim awalnya merupakan usaha sampingan sejak tahun 2007 lalu karena pada waktu itu status saya masih sebagai pekerja tetap di sebuah perusahaan BUMN. Namun setelah Surat Keputusan pengunduran diri keluar dan disetujui September 2008, kini es krim menjadi usaha utama saya , minimal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari itu sudah lebih dari cukup

Meskipun saat ini hanya sebatas stock point dari pabrik untuk wilayah Priangan Timur, namun dikarenakan adanya depo yang masing-masing memiliki minimal 6 orang pedagang keliling bahkan ada yang lebih dari 10 orang dengan armada sepeda atau motor-yang tersebar di seluruh titik penting di wilayah priangan timur hingga ke pesisir jawa tengah, ini memudahkan saya dalam pendistribusiannya sehingga tidak pernah terjadi penumpukan barang/stok.

Banyak suka duka nya menjalani usaha ini, dari mulai es krim cair saat pengiriman sampai kue (cone) hancur, atau adanya perbaikan secara mendadak kendaraan operasional secara serentak baik itu sepeda ataupun motor-hingga kerugian yang di alami tidak sedikit, namun itulah bisnis, semuanya bisa terjadi. Namun kadang terobati oleh hal hal lucu yang terjadi dari para pedagang, ada yang tercebur ke kolam lah karena belum bisa menjaga keseimbangan barang bawaannya atau pun ada yang terlupa membawa sendok pengerok es saat melayani pembeli, hingga dia harus balik lagi mengayuh sepedanya hanya untuk mengambil sendok.

Banyak hal lain yang saya dapat, terutama tentang makna hidup dan pendewasaan diri serta mengatur bawahan tentunya. Apalagi sehari-hari saya bergaul dengan orang-orang yang kadang kita anggap kecil dan lemah tapi memberi kontribusi yang besar terhadap saya pribadi khususnya. Dalam hal ini saya dituntut harus bisa menempatkan diri sebagai atasan dan menempatkan diri sebagai rekan. Itu sulit dan sampai sekarang masih terus dipelajari dan dipahami. Karena saya pribadi tidak ingin hanya sekedar menunjuk dan menunjuk orang, saya ingin kita belajar bersama -yang membedakaannya hanya karena saya pemilik usaha ini. dan mereka adalah pedagang keliling, biasa saya sebut hawker-sang elang yang menjelajah setiap penjuru kota  mereka yang kesehariannya menggantungkan hidup terhadap ketersediaan es krim untuk mereka jual dengan berkeliling, dengan es krim mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya, mereka bisa membeli ini dan itu, dan tentunya makan dari hasil keringat mereka berjualan es krim tersebut.
“Kalo ga ada es krim ya kita ga makan.” Katan

No comments:

Post a Comment